Dec 22, 2014

Tim Terbaik Era 2000an.

Sebagai orang yg pertama kali menyukai dunia sepakbola pada awal tahun 2000an, bisa dikatakan pada era 2000an adalah era emas sepakbola karena banyaknya bintang-bintang bermunculan. Penulis menyimpulkan jika para pemain hebat pada era 2000an masih lebih hebat daripada para pemain hebat pada era sekarang. Pada awal era 2000an, Serie A Italia menjadi liga terbaik dengan pemain-pemain termahal di dunia. Juventus, AS Roma, Lazio, Inter Milan, AC Milan, Parma, dan Fiorentina memiliki deretan pemain-pemain berkualitas di dunia. Transfer-transfer mahal seringkali melibatkan klub-klub Italia. Bahkan pada awal era 2000an terdapat pendapat yg mengatakan bahwa lebih bergengsi gelar Scudetto Serie A daripada gelar Liga Champions Eropa.

Namun sejak pertengahan era 2000an Serie A sudah tidak sehebat dulu. Para pemain terbaik Serie A banyak yg pindah ke klub-klub dari liga lain. Dan pada akhir era 2000an, Premier League mulai mendominasi Eropa dan bisa dikatakan sebagai Liga Terbaik di dunia hingga saat ini, meninggalkan La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman. Namun penulis ingin sekali menyusun tim terbaik era 2000an, tim yg diisi oleh pemain-pemain terbaik pada era tersebut. Inilah tim era 2000an menurut versi penulis :

Oliver Kahn (Kiper)


Berkharisma, bermental baja, sangat tangguh, kokoh, dan ahli mengantisipasi tendangan penalti. Jelas yg terbaik pada era 2000an dibandingkan kiper-kiper hebat lain seperti Jose Luis Chilavert, Santiago Canizares, Gianluigi Buffon, Dida, Iker Casillas, dan Petr Cech.

Roberto Carlos (Bek Kiri)


Sangat senang membantu serangan, lumayan kokoh dalam melakukan marking, memiliki lari yg sangat cepat, memiliki tendangan yg sangat keras, dan memiliki kemampuan mengeksekusi tendangan bebas. Roberto Carlos bisa dikatakan sebagai bek kiri yg memiliki kemampuan seorang striker. Kemampuannya yg istimewa membuatnya lebih dipilih masuk tim daripada Ashley Cole.

Fabio Cannavaro (Bek Tengah)


Seorang bek yang berhasil mendapatkan dua penghargaan individu bergensi FIFA World Player of the Year dan Ballon d'Or. Meskipun berpostur pendek untuk ukuran bek tengah, Fabio Cannavaro memiliki kemampuan tackle yg mumpuni, lompatan yang tinggi, dan sangat kokoh dalam melakukan marking membuatnya sangat sulit dilewati penyerang lawan. Tidak ada keraguan memasukkannya ke dalam tim ini.

Lilian Thuram (Bek Tengah)


Berposisi sebagai bek kanan pada awal karirnya, Lilian Thuram tercatat dalam sejarah sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa. Sangat kuat, bertenaga, memiliki stamina baik, sangat gigih, dan memiliki kemampuan membaca serangan lawan, membuatnya lebih dipilih masuk di tim ini daripada bek-bek tengah hebat lain pada era 2000an seperti Jaap Stam, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Roberto Ayala, Lucio, Rio Ferdinand, John Terry, dan Ricardo Carvalho.

Marcos Cafu (Bek Kanan)



Banyak yang menyebut jika Marcos Cafu adalah penerus sejati bek kanan legendaris Brazil, Carlos Alberto Torres. Sangat gemar menyerang dari sisi kanan, sangat bertenaga, memiliki dribble yang baik, ketenangan, dan jiwa kepemimpinan. Semua atribut yang dimikinya membuatnya menang bersaing dengan para bek kanan hebat era 2000an seperti Javier Zanetti, Maicon, maupun Daniel Alves.

Ryan Giggs (Sayap Kiri)


Sangat cepat dalam menyisir sayap kiri, sangat piawai menggunakan kaki kirinya, dan bertipikal sebagai pemain sayap klasik Britania Raya membuatnya menjadi andalan Manchester United selama setidaknya dua dekade. Seorang legenda sejati. Statusnya sebagai legenda sejati Manchester United membuatnya dengan mudah menyingkirkan Pavel Nedved untuk mengisi posisi sayap kiri tim yg hebat ini.

Michael Ballack (Gelandang Tengah)


Bertenaga, memiliki passing akurat, memiliki kemampuan melepaskan tendangan yg keras, memiliki kemampuan menyundul bola yang baik, memiliki jiwa kepemimpinan, dan memiliki kemampuan mengatur tempo permainan. Pemain ini memiliki daya juang yang sangat kuat dan berpengaruh dalam tim-tim yang pernah dibelanya. Lebih dipilih masuk tim daripada empat gelandang tengah hebat lain pada era 2000an, Paul Scholes, Gaizka Mendieta, Steven Gerrard, dan Frank Lampard.

Patrick Vieira (Gelandang Bertahan)


Memiliki postur tinggi besar yg mengintimidasi lawan, gaya permainan yg keras, visi permainan yg baik, dan jiwa kepemimpinan yg tinggi. Mungkin Patrick Vieira adalah gelandang bertahan terbaik sepanjang masa dan jelas lebih dipilih masuk tim daripada tiga gelandang bertahan hebat pada era 2000an lainnya seperti Roy Keane, Edgar Davids, dan Claude Makelele.

Cristiano Ronaldo (Sayap Kanan)



Cepat, lincah, suka melalukan trik, mulai piawai dalam melakukan tendangan bebas, dan lumayan piawai menyundul bola adalah gambaran seorang Cristiano Ronaldo muda pada era 2000an. Dirinya dibeli pada tahun 2003 oleh Manchester United dan diproyeksikan sebagai pengganti David Beckham. Namun kenyataan yang terjadi sebenarnya adalah, Manchester United mendapatkan pemain dengan potensi yang jauh lebih hebat daripada David Beckham. Sering disebut jika sebenarnya Cristiano Ronaldo jauh lebih lengkap dan jauh lebih menentukan hasil pertandingan daripada pesaing abadinya Lionel Messi, maka perolehan FIFA Ballon d'Or Lionel Messi yang lebih banyak daripada Cristiano Ronaldo disebut sebuah ketidakadilan. Cristiano Ronaldo jelas akan masuk di tim terbaik era 2000an ini, mengungguli nama-nama besar seperti David Beckham dan Luis Figo, masuk kedalam tim hebat yang bahkan Lionel Messi sendiri tidak masuk.

Zinedine Zidane (Gelandang Serang / Penyerang Lubang)


Salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Maestro sepakbola Perancis. Inspirator utama tim nasional Perancis pada eranya. Playmaker hebat yang bisa bermain di beberapa posisi berbeda. Peraih tiga gelar FIFA World Player of the Year. Jelas lebih pantas masuk tim hebat ini daripada nama-nama besar seperti Francesco Totti, Alessandro Del Piero, Manuel Rui Costa, Rivaldo, Ronaldinho, Ricardo Kaka, maupun Lionel Messi.

Ronaldo Luis (Striker Tunggal)



Secara bakat dan kemampuan, Ronaldo adalah pemain terbaik dalam 30 tahun terakhir. Melebihi nama-nama besar seperti Diego Maradona, Michel Platini, Lothar Matthaus, Hristo Stoichkov, Romario, Roberto Baggio, Marco van Basten, Ruud Gullit, Zinedine Zidane, Francesco Totti, Ronaldinho, Thierry Henry, Ricardo Kaka, Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, dan Lionel Messi. Pernah mendapatkan tiga gelar FIFA World Player of the Year, satu gelar pemain Serie A terbaik sedekade (1997-2007), dan pemain terbesar abad 20 versi majalah World Soccer menjelaskan kepantasan Ronaldo masuk tim hebat ini.

Sir Alex Ferguson (Pelatih)


Pelatih terkonsisten. Salah satu pelatih terbaik sepanjang masa. Meraih banyak kesuksesan bersama Manchester United pada era 2000an. Sangat layak menangani tim hebat ini. 

 

2014, Tahun Kembalinya Real Madrid.

Tentu saja bisa kita ingat jika beberapa tahun yang lalu adalah masa-masa keemasan seteru abadi Real Madrid baik di La Liga maupun Liga Champions Eropa yakni Barcelona. Rasanya sulit sekali bagi Real Madrid untuk menggusur dominasi Barcelona baik di La Liga maupun di Liga Champions. Bahkan dalam rentang waktu 2009 hingga 2013, Barcelona memenangi tiga gelar La Liga dan dua gelar Liga Champions Eropa, sedangkan Real Madrid hanya mampu sekali memenangi gelar La Liga pada era Jose Mourinho. Untuk tataran individupun sama saja, meskipun mampu bersaing dengan Lionel Messi dalam jumlah perolehan gol baik di La Liga maupun Liga Champions Eropa, namun Cristiano Ronaldo selalu kalah dari Lionel Messi pada ranah penghargaan Individual FIFA Ballon d'Or.



Peruntungan Real Madrid berubah setelah managemen Real Madrid mempersilahkan Jose Mourinho kembali melatih klub lamanya yaitu Chelsea dan merekrut pelatih yg tak kalah hebat asal Italia, Carlo Ancelotti, yang pernah meraih gelar liga domestik di tiga liga berbeda dan dua gelar liga champions Eropa. Carlo Ancelotti yang bertipikal mengutamakan kekeluargaan dalam tim dan sangat kebapakan mengayomi tim rasanya sedikit bertolak belakang secara karakteristik dengan Jose Mourinho yg sedikit temperamental dan lumayan sering mengharapkan persaingan antar pemain di dalam timnya meskipun harus diakui jika Jose Mourinho juga sering memuji pemainnya, seorang motivator yg ulung, dan seorang pelatih yang sangat jenius, bahkan mungkin masih yang terbaik pasca pensiunnya Sir Alex Ferguson. Namun Carlo Ancelotti yg mendapatkan sambutan dan ekspektasi dari fans Real Madrid tidak lebih tinggi dari Jose Mourinho justru bisa menyatukan tim Real Madrid yg bertabur bintang dan memberikan bukti nyata trofi la decima yang selama ini sangat diidam-idamkan oleh seluruh fans Real Madrid di seluruh dunia, yang bahkan tidak bisa diberikan oleh seorang Jose Mourinho.


Selain faktor Carlo Ancelotti, nampaknya faktor perekrutan Gareth Bale sebagai pemain sepak bola termahal sekolong jagad juga berperan sangat signifikan. Setelah melewati 1,5 musim bersama Real Madrid, meskipun penampilannya tidak selalu cemerlang, namun nampaklah jika Gareth Bale bisa dikatakan sebagai pewaris tahta utama Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik Real Madrid jika maestro asal Portugal tersebut sudah menurun kelak. Potensi utama Gareth Bale adalah kecepatannya yg sangat luar biasa, tendangannya yg keras dan akurat, staminanya yg prima, serta tendangan bebasnya yg mematikan. Tercatat Gareth Bale mencetak gol di 3 final yg diikuti Real Madrid sepanjang 2014 ini, yaitu final Copa Del Rey, final Liga Champions Eropa, dan puncaknya final FIFA Club World cup.


Selain faktor Carlo Ancelotti dan Gareth Bale, nampaknya kita tidak dapat mengkesampingkan faktor Cristiano Ronaldo yg terus menerus mencetak banyak gol disaat pesaing utamanya yaitu Lionel Messi mengalami sedikit penurunan. Selain gol demi gol dicetak Cristiano Ronaldo, dia juga akhirnya berhasil mengalahkan Lionel Messi dalam perebutan gelar Ballon d'Or 2013, yang sedikit banyak dipengaruhi oleh tiga gol spektakulernya saat menghadapi Swedia di play off piala dunia 2014. Sesudan meraih Ballon d'Or, penghargaan pemain sepak bola terbaik sekolong jagad, Cristiano Ronaldo juga berhasil merebut gelar pencetak gol terbanyak La Liga, Liga Champions Eropa, dan pencetak gol terbanyak liga-liga se Eropa bersama Luis Suarez, merebut gelar pemain terbaik La Liga 2013-2014, serta masing berada di puncak pencetak gol terbanyak La Liga hingga akhir tahun 2014 ini.



Selain kontribusi sangat besar pada tiga sosok yang sudah disebutkan diatas, Real Madrid juga bisa disebut memiliki pemain-pemain luar biasa lain. Seperti Luka Modric yg sangat dinamis dan kreatif dalam menghidupkan lini tengah Real Madrid, Toni Kroos yang bisa menggantikan dengan sangat sempurna kepergian Xabi Alonso, James Rodriguez yang kemampuannya sedikit mengingatkan kita pada pemain besar Uruguay pada medio akhir 90an dan awal 2000an yaitu Alvaro Recoba, Sergio Ramos seorang defender tangguh yang memiliki sundulan berbahaya dan sering menjadi penentu kemenangan Real Madrid, Iker Casillas yang perlahan-lahan kembali ke penampilan terbaiknya, Isco yang menunjukkan potensi luar biasa pada musim ini, serta potensi pemain muda Jese yang sudah pulih dari cedera.


Dengan ini penulis memprediksikan jika Real Madrid kedepannya akan lebih sukses lagi daripada saat ini karena mereka belum mencapai batas potensi terbaiknya, berbeda dengan Bayern Munchen yang sedikit limbung begitu berganti pelatih dan berganti gaya permainan. Selama Carlo Ancelotti dipertahankan Real Madrid, maka kesuksesan akan selalu mengiringi mereka. Selain prediksi penulis akan Real Madrid yang lebih sukses kedepannya, penulis juga memprediksikan jika Cristiano Ronaldo akan kembali mempertahankan Ballon d'Or pada tahun 2015.