Apr 2, 2016

MSN vs BBC vs Triple R Brazil 2002, Mana yang terbaik ?


Pada musim kompetisi sepakbola Eropa yang lalu yaitu musim 2014-15 tentu saja kita semua dibuat berdecak kagum pada trio penyerang MSN milik Barcelona yang membuat Barcelona sangat digdaya pada musim tersebut. Barcelona berhasil menjuarai dua kompetisi elite Eropa yaitu La Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa. Kontribusi trio MSN sangat besar pada kesuksesan Barcelona. Meskipun mereka memiliki dua gelandang berkelas dunia pada diri Andres Iniesta dan Sergio Busquets serta bek kanan berkelas dunia yang pernah bertahun-tahun menjadi bek kanan terbaik dunia pada diri Daniel Alves, namun kontribusi trio penyerang MSN yang digawangi satu dari tiga pemain terbaik dunia setidaknya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir yaitu Lionel Messi, satu dari tiga striker terbaik dunia saat ini yang sudah membuktikan ketajamannya di Ajax Amsterdam dan membuktikan kelasnya di Liverpool yaitu Luis Suarez, serta striker muda potensial dan pemegang nomor punggung sepuluh di timnas Brazil yaitu Neymar, tidak bisa dipungkiri menjadi kunci kesuksesan utama Barcelona melaju impresif pada kompetisi 2014-15.

Setahun sebelumnya, yaitu musim kompetisi sepakbola Eropa 2013-2014 kita juga disuguhi tontonan yang sangat memacu adrenalin sebagai penggemar sepakbola. Bagaimana bisa dua pemain termahal sepanjang sejarah sepakbola yaitu Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo, berkombinasi menunjukkan skill tinggi yang digabungkan dengan kecepatan fantastis, serta ditunjang oleh striker yang memiliki tendangan sangat akurat serta dribble bagus juga yaitu Karim Benzema, membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions Eropa 2013-14. Cristiano Ronaldo yang sama dengan Lionel Messi termasuk satu dari tiga pemain terbaik dunia setidaknya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, berkombinasi dengan Gareth Bale yang dalam musim-musim terakhirnya di Tottenham Hotspurs berhasil membuktikan diri kepada dunia bisa mengalahkan pemain-pemain hebat Premier League Inggris seperti Sergio Aguerro, Robin van Persie, David Silva, Wayne Rooney, Eden Hazard, dan Yaya Toure sebagai pemain terbaik Premier League Inggris. Dan pada kesuksesan Real Madrid menjuarai Liga Champions Eropa 2013-14 kita semua tahu jika trio BBC sangat berperan besar pada kesuksesan mereka.


Mungkin saat ini semua penggemar sepakbola di seluruh dunia membanding-bandingkan trio penyerang MSN milik Barcelona dan trio penyerang BBC milik Real Madrid dan mengatakan trio mereka paling berbahaya dan terbaik di dunia saat ini. Namun penulis ingin mengajak pembaca mengenang yang terjadi di beberapa tahun yang lalu dan membandingkan trio penyerang yang penulis maksud dengan trio penyerang MSN dan BBC saat ini. Trio penyerang yang penulis maksud adalah trio penyerang yang pada saat itu sangat terkenal dan diberi nama triple R oleh banyak penggemar sepakbola dunia, trio penyerang yang berhasil membawa tim nasional Brazil menjuarai Piala Dunia 2002 meskipun mereka saat itu sangat tidak diunggulkan setelah terengah-engah untuk lolos ke Piala Dunia 2002 pada kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol. Saat itu unggulan utama adalah Argentina, Prancis, dan Italia namun Brazil dibawah komando Luiz Felipe Scolari mampu membuktikan diri sebagai yang terbaik. Mungkin tidak fair membandingkan antara trio di tim nasional dengan klub apalagi beda era, namun penulis benar-benar tertarik menganalisa dan membandingkan ketiga trio ini.

Anggota triple R sendiri adalah Rivaldo pemilik nomor punggung sepuluh di Barcelona dan tim nasional Brazil, motor utama dan pemain terbaik Barcelona saat itu. Peraih Ballon d'Or dan FIFA World Player of the Year pada tahun 1999. Lalu pemain muda bertalenta tinggi bernama Ronaldinho yang pada saat itu membela Paris Saint Germain, dan kelak akan meraih dua FIFA World Player of the Year pada tahun 2004 dan 2005 dan menjadi motor utama Barcelona dalam menjuarai dua La Liga Spanyol dan satu Liga Champions Eropa. Lalu anggota terakhir triple R adalah salah satu penyerang terbaik dunia sepanjang masa yaitu Ronaldo, yang selama karirnya meraih dua Ballon d'Or dan tiga FIFA World Player of the Year.


Pada Piala Dunia 2002, Luiz Felipe Scolari mengandalkan formasi 3-4-3 yang seharusnya sangat defensif meskipun memasang dua bek sayap ofensif yang mungkin adalah pasangan bek sayap kanan dan kiri terbaik sepanjang masa yaitu kapten tim Cafu dan Roberto Carlos. Pada lini tengah Brazil asuhan Luiz Felipe Scolari ini terdapat nama Gilberto Silva yang merupakan gelandang bertahan tangguh sedangkan pasangannya di sentra lini tengah adalah Jose Kleberson, pemain yang saat itu bermain di Atletico Paranaense dan bertipikal gelandang tengah penyeimbang, bukan gelandang bertipe menyerang. Selain itu dengan memasang tiga bek yaitu Lucio, Roque Junior dan Edmilson yang meng-cover kiper dari klub Palmeiras yaitu Marcos semakin menunjukkan jika Brazil pada Piala Dunia 2002 ini terlihat sangat berhati-hati dan benar-benar mengandalkan dan memasrahkan penuh tanggung jawab kreativitas, skill, dan serangan mematikan dari triple R, dan terbukti perjudian Luiz Felipe Scolari menerapkan strategi defensif sangat sukses karena mampu dijawab dengan sangat meyakinkan oleh trio Rivaldo, Ronaldinho dan Ronaldo.


Sedangkan tim Real Madrid pada musim 2013-2014 masih memiliki pemain menyerang pada tim selain trio penyerang BBC seperti bek kiri Marcelo, gelandang serang Luka Modric dan Angel Di Maria. Dan tim Barcelona pada musim 2014-15 juga masih memiliki pemain menyerang pada tim selain trio penyerang MSN seperti bek kiri Jordi Alba, bek kanan Daniel Alves, dan gelandang serang Ivan Rakitic. Dari sini bisa kita ambil kesimpulan jika tim Brazil pada Piala Dunia 2002 benar-benar memasrahkan kreatifitas membangun serangan dan sekaligus menuntaskan serangan pada trio penyerang triple R, berbada dengan tim Real Madrid pada musim 2013-14 dan Barcelona pada musim 2014-15. Apalagi kenyataan jika ketiga anggota triple R kesemuanya pernah menjadi pemain terbaik dunia, sedangkan Neymar, Gareth Bale, Luis Suarez dan Karim Benzema masih belum pernah menjadi pemain terbaik dunia. Hanya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang pernah menjadi pemain terbaik dunia.

Jadi kesimpulan penulis dari analisa-analisa diatas, triple R Brazil pada Piala Dunia 2002 masih lebih baik daripada trio penyerang MSN Barcelona dan trio penyerang BBC Real Madrid.

Mar 8, 2016

Penerus Terkuat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi


Pada postingan kali ini penulis ingin sekali memprediksi siapakah pemain yang bisa disebut sebagai kandidat terkuat peraih gelar pemain terbaik sejagad atau lebih populer disebut FIFA Ballon d'Or selanjutnya, setelah era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi berakhir. Sejak tahun 2008 atau sejak delapan tahun yang lalu gelar Ballon d'Or selalu didominasi oleh dua nama saja, yaitu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Memang sulit sekali untuk pemain-pemain zaman sekarang dalam waktu dekat (setidaknya satu atau dua tahun kedepan) merebut gelar Ballon d'Or mengingat permainan kedua pemain tersebut masih sangat menjanjikan. Bahkan dalam delapan musim terakhir sesungguhnya ada beberapa nama yang juga layak diperhitungkan mendapatkan Ballon d'Or, seperti Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder, Arjen Robben, Xavi Hernandez, Franck Ribery, Wayne Rooney, David Villa, Iker Casillas dan Thomas Muller. Namun kharisma dan nama besar Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi seolah menafikan nama-nama besar yang lain. 
Setelah era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi berakhir, ada beberapa nama yang disebut-sebut bakal meneruskan kejayaan  mereka. Nama-nama tersebut diantaranya adalah pemain multi posisi yang panen banyak gelar bagi tim nasional Jeman maupun klub Bayern Munich semenjak debutnya yaitu Thomas Muller, penyerang yang dianggap pemain terbaik Brazil saat ini yaitu Neymar, gelandang muda yang sangat tenang dan suka sekali menunjukkan skill-skill memikatnya yang tidak diduga-duga di lapangan yaitu Paul Pogba, pemain sayanp yang memiliki lari amat sangat cepat, stamina prima, tendangan bebas berbahaya dan umpan-umpan yang mematikan yaitu Gareth Bale, serta pemain sayap dan gelandang menyerang yang bermain dengan tempo yang sangat tinggi dan sedikit mengingatkan kita pada Cristiano Ronaldo yaitu Eden Hazard. Sebenarnya jika boleh jujur, kita tentu saja langsung menunjuk Thomas Muller sebagai yang paling pantas menjadi suksesor Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, namun kita tidak boleh lupa jika unsur nama besar sangat mempengaruhi pemilihan Ballon d'Or era sekarang.

Pada era 1996-2006 dunia sepakbola memiliki dua orang pemain beda posisi yang pada era tersebut disebut-sebut sebagai yang terbaik yaitu Ronaldo Luis dari Brazil dan Zinedine Zidane dari Prancis. Saking hebatnya kedua pemain tersebut, piala dunia 1998, 2002, dan 2006 sangat dipengaruhi oleh kedua pemain tersebut. Ronaldo Luis merupakan striker asal Brazil yang sangat cepat, memiliki dribble yang sangat susah dihentikan, naluri mencetak gol yang diatas rata-rata dan tendangan yang akurat. Sedangkan Zinedine Zidane adalah gelandang yang memiliki passing akurat, umpan-umpan mematikan, kemampuan mengatur permainan, gaya bermain yang sangat tenang dan akurat, serta skill yang mengundang decak kagum. Namun betapa hebatnya kedua pemain tersebut, tetap saja gelar pemain terbaik dunia saat itu yaitu FIFA World Player of the Year, tidak terlalu didominasi oleh kedua pemain tersebut sepeti sekarang, tercatat Rivaldo dari Brazil, Luis Figo dari Portugal, Ronaldinho dari Brazil dan Fabio Cannavaro dari Italia pernah meraih penghargaan paling prestisius bagi pesepakbola sejagat tersebut. 

Kembali lagi pada inti postingan ini, Thomas Muller memang pemain sarat prestasi dan sangat cerdas, namun pada era sekarang nama besar tampaknya sangat berpengaruh, tidak seperti era-era dahulu yang sudah penulis contohkan. Faktor nama besar itulah yang menggagalkan nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder, Arjen Robben, Xavi Hernandez, Franck Ribery, Wayne Rooney, David Villa, Iker Casillas dan Thomas Muller meraih penghargaan FIFA Ballon d'Or sejak tahun 2008 yang lalu. Namun melihat faktor nama besar membuat kandidat kuat hanya mengerucut kepada Neymar dan Gareth Bale saja. Dari kedua pemain tersebut, yang paling berpeluang penulis pikir adalah Neymar, tentu saja bukan karena skill Neymar lebih baik daripada pesaing kuatnya tersebut, melainkan penulis rasakan jika nama Neymar entah kenapa terasa memiliki magis seperti nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, magis yang membuat Xavi Hernandez dan Wesley Sneijder kalah oleh Lionel Messi pada 2010, Iker Casillas kalah oleh Lionel Messi pada 2012, Franck Ribery dan Arjen Robben kalah oleh Cristiano Ronaldo pada 2013, dan Thomas Muller kalah oleh Cristiano Ronaldo pada 2014. Sungguh disayangkan memang jika sampai perkiraan penulis terjadi di masa depan, mengingat nama-nama seperti Thomas Muller, Paul Pogba, Gareth Bale dan Eden Hazard sebenarnya juga sangat pantas bahkan ada beberapa yang memiliki kemampuan diatas Neymar.

2016, Tahun Baik Untuk Real Madrid ?


Awal musim 2015-16 memberikan banyak kekecewaan untuk banyak fans Real Madrid di seluruh dunia, bagaimana tidak pelatih yang memberikan Madridista trofi liga Champions Eropa ke 10 atau yang lebih kita kenal la decima yaitu Carlo Ancelotti dipecat oleh Florentino Perez yang lebih banyak didasari oleh menurunnya Real Madrid pada tahun 2015 dan kesuksesan rival terbesar mereka Barcelona. Pelatih baru yang ditunjukpun yaitu Rafael Benitez dianggap kurang kharismatik dan kurang bernama besar seperti Carlo Ancelotti. Bahkan banyak fans yang sedari awal tidak menyenangi dan mendukung Rafael Benitez melatih Real Madrid. Kekecewaan bertambah bagi fans Real Madrid setelah legenda klub, pemain sekaliber Iker Casillas dijual ke FC Porto. Ditambah lagi kegagalan Real Madrid dalam mendapatkan David de Gea dari Manchester United pada detik-detik akhir bursa transfer menjadikan awal musim 2015-16 menjadi awal musim yang menyedihkan bagi kebanyakan fans Real Madrid di seluruh dunia.


Penampilan Real Madrid di bawah komando Rafael Benitez sampai bulan Desember 2015 ternyata sesuai dugaan, Real Madrid seperti tidak menunjukkan kebesaran mereka. Real Madrid tidak buruk-buruk amat, tetapi tidak juga terlihat seharusnya sesuai nama besar mereka. Fans banyak yang kecewa dan tidak sabar akan pelatih mereka Rafael Benitez, bahkan digosipkan banyak pemain juga yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan mereka terhadap Rafael Benitez. Akhirnya prediksi banyak pihak terjadi, Rafael Benitez dipecat Real Madrid. Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa pengganti Rafael Benitez, banyak pihak menjagokan Zinedine Zidane, legenda dan pemain kesayangan publik Santiago Bernabeu yang pernah menjadi asisten Carlo Ancelotti saat meraih la decima. Prediksi fans terbukti setelah Presiden Real Madrid Florentino Perez mengumumkan secara resmi Zinedine Zidane sebagai pelatih baru Real Madrid. Banyak penggemar Real Madrid yang sangat optimis mengetahui kabar ini, meskipun semua juga tahu jika Zinedine Zidane belum memiliki pengalaman melatih di tim senior sebelumnya.


Penampilan Real Madrid di bawah Zinedine Zidane ternyata lumayan menjanjikan jika belum bisa disebut sangat menjanjikan. Meskipun minim pengalaman, tetapi nama besarnya sebagai pemain membuat banyak pemain Real Madrid bergairah dan sangat termotivasi mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Permainan Real Madrid yang terkesan hati-hati di bawah Rafael Benitez, yang sering terlihat dari banyaknya pemain bertipe penahan bola di lini tengah alih-alih menyerang tergantikan dengan permainan penuh perencanaan tetapi tetap penuh skill. Pemain berbakat menyerang pada lini tengah seperti James Rodriguez dan Isco mulai banyak mendapatkan porsi bermain. Sebenarnya sungguh disayangkan Rafael Benitez terkesan meminggirkan James Rodriguez yang memiliki naluri menyerang yang sangat tinggi serta ditunjang dengan shooting dan umpan akurat serta Isco yang memiliki dribble prima hanya demi kestabilan permainan, itu bukan jiwa dari Real Madrid. Rasanya tahun 2016 ini Real Madrid akan berusaha naik ke level mereka sebenarnya. Mungkin di akhir musim gelar juara akan sulit mereka dapatkan karena jalan yang kurang mulus pada tahun 2015 lalu, tetapi sudah jelas tahun 2016 ini mereka akan menemukan jalan untuk kembali pada kesuksesan pada musim selanjutnya. Berkata pada dunia bahwa Real Madrid telah kembali.